Menampilkan 7 - 12 dari 438 Artikel
By greatnusa • 21 September 2021
Bekerja menuntut kamu untuk menjadi orang yang profesional. Nah, ini dia ciri-ciri profesionalisme yang harus kamu punya.
Tingkah laku yang profesional sering diabaikan dalam lingkungan kerja. Padahal, memiliki sikap profesional saat bekerja menjadi aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan. Untungnya, di era keterbukaan informasi ini, kamu dapat melatih sikap profesional kamu, salah satunya dengan mengetahui ciri-ciri profesionalisme.
Setiap karyawan dituntut untuk mampu beradaptasi dan tetap bisa bersikap profesional dalam kondisi apapun saat bekerja. Seorang karyawan yang memiliki sikap profesional akan memiliki pemahaman yang baik terkait relasi, mengerti tanggung jawabnya, dan berfokus pada pekerjaan.
Inilah mengapa, setiap karyawan harus mengetahui dengan baik apa saja ciri-ciri profesionalisme yang harus dimiliki. Jadi, nantinya, diharapkan karyawan bisa menjalankan tugas dengan baik, memiliki performa kerja yang maksimal, dan mampu membangun relasi dengan banyak orang untuk melebarkan sayap bisnis perusahaan. Tanpa adanya profesionalisme, pekerjaan hanya akan menjadi beban pikiran.
Tidak hanya bagi perusahaan, mampu bersikap profesional tentu akan turut membawa dampak positif bagi karyawan itu sendiri. Memang, menjadi seorang karyawan yang profesional bukan hal yang mudah, terlebih dengan beragamnya karakteristik setiap orang yang dijumpai. Namun, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh seorang karyawan yang mampu menunjukkan sikap profesional di lingkungan kerja, antara lain:
Manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan dengan menunjukkan sikap profesional di perusahaan adalah kesempatan besar untuk mendapatkan promosi jabatan. Ini artinya, perusahaan telah menilai kamu sebagai karyawan yang mumpuni dan bertanggung jawab dalam pekerjaan sehingga layak untuk mendapatkan apresiasi untuk menunjukkan performa kerja yang lebih baik lagi.
Meski kamu merasa telah melakukan pekerjaan sebaik mungkin, pastikan kamu tetap bersikap profesional dan berpikir positif. Hal ini akan membantu kamu terhindar dari stres pekerjaan, terlebih dengan hubungan terhadap sesama karyawan. Selalu isi pikiran dengan hal-hal positif untuk menguatkan motivasi dalam bekerja menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Butuh Motivasi Dalam Bekerja? Ini 6 Jenis Motivasi yang Perlu Diketahui
Lalu, apa saja ciri-ciri profesionalisme yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di perusahaan? Berikut beberapa di antaranya:
Sikap profesional paling mudah terlihat dari pengetahuan dan bagaimana kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Bagaimana seorang karyawan dikatakan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang tinggi? Coba lihat bagaimana caranya menyelesaikan tugas, apakah sesuai dengan tenggat waktu dan perhatikan apakah ia menyelesaikan dengan benar alias tidak asal-asalan.
Kemampuan dan pengetahuan yang tinggi menjadi dua hal yang bisa membantu karyawan dalam menyelesaikan beban kerjanya. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang tinggi, seorang karyawan dapat mengambil keputusan serta mengantisipasi perkembangan yang mungkin akan berdampak pada pekerjaannya dengan lebih baik.
Meski begitu, kamu pun dituntut untuk memiliki kepekaan dan kemampuan menganalisis segala kondisi perusahaan yang mumpuni. Nantinya, saat ditemui adanya kendala atau permasalahan, tentu kamu bisa memberikan solusi terbaik.
Ciri selanjutnya adalah memiliki etika. kamu perlu tahu bahwa selalu terdapat kode etik perusahaan yang perlu dijaga dalam setiap bentuk pekerjaan. Ini termasuk bagaimana cara menunjukkan sikap, berkomunikasi dengan orang lain, sampai pada penentuan strategi dan pengambilan kebijakan.
Semua poin etika tersebut harus kamu miliki sebagai bentuk dari profesionalisme dalam bekerja. Jangan sampai kamu melupakan atau bahkan menyalahi aturan kode etik yang sudah diterapkan dalam perusahaan. Pasalnya, penyalahgunaan ini justru akan memicu dampak negatif bagi karyawan dan perusahaan.
Baca juga: Ini Peran dan Hal-Hal yang Termasuk dalam Etika Komunikasi di Tempat Kerja
Seorang karyawan yang memiliki sifat profesional tak hanya memiliki pkamungan jangka pendek, tetapi juga jauh untuk masa mendatang. Inilah alasan mengapa memiliki rencana kerja yang teratur menjadi ciri-ciri profesionalisme berikutnya yang harus kamu miliki.
Adanya rencana kerja yang terukur dan terarah akan membuat setiap karyawan mempunyai kemampuan dalam mengantisipasi setiap perkembangan maupun perubahan yang terjadi dalam perusahaan maupun bisnis secara keseluruhan. Didukung dengan kapabilitas untuk mengatur strategi dan kebijakan yang tepat, pekerjaan pun tetap akan lancar meski terdapat perubahan maupun tantangan.
Kejujuran menjadi unsur paling penting yang harus ada dalam diri selain tanggung jawab. Tidak ada perusahaan yang mau merekrut karyawan yang tidak jujur karena hal itu tentu saja akan berdampak buruk bagi kelangsungan bisnis. Orang yang jujur pasti akan memiliki komitmen dan disiplin dalam melaksanakan kewajibannya karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas diri di mata rekan kerja, atasan, dan perusahaan secara keseluruhan.
Sementara itu, adanya integritas diri yang mengedepankan kejujuran, kebenaran, serta keadilan juga harus kamu miliki. Ini tidak semata untuk menciptakan budaya kerja positif, tetapi juga membantu meningkatkan level kualitas diri kamu sendiri.
Tidak boleh terlewatkan, pastikan juga kamu memiliki tanggung jawab tinggi dalam bekerja. Apapun posisi atau level kamu saat ini, kedua hal tadi harus terus terbawa dalam diri. Jangan pernah menjadi pribadi yang lari dari tanggung jawab saat muncul hambatan dalam organisasi, terutama jika kamu yang menjadi penyebab munculnya hambatan tersebut.
Wajar jika kamu merasa bosan dan jenuh ketika bekerja, terlebih jika kamu telah melakukan rutinitas tersebut selama bertahun-tahun. Namun, jangan sampai hal tersebut menjadi alasan kamu menjadi malas dan meninggalkan tanggung jawab.
Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja Karyawan Yang Inspiratif
Inilah mengapa kamu perlu memiliki kemampuan motivasi, baik untuk diri sendiri maupun orang lain di sekitar. Memberikan energi yang positif tidak hanya akan membuat kamu kembali bersemangat, tetapi juga menyuntikkan energi baru untuk rekan kerja agar tetap produktif dalam menyelesaikan pekerjaan.
Tidak ada salahnya bergaul dengan rekan kerja. Namun, perhatikan cara kamu berbicara, di mana pun kamu berada. Jangan sampai kamu terpengaruh dalam obrolan atau diskusi yang sebenarnya tidak bermanfaat, seperti misalnya membicarakan kejelekan karyawan lain atau atasan. Selalu ingat, kamu pun bisa kapan saja menjadi bahan perbincangan mereka, sebaik apapun diri kamu di perusahaan.
Sebaiknya, batasi komunikasi hanya seputar pekerjaan dan hobi. Hindari membahas masalah pribadi di lingkungan kerja karena hal tersebut justru menunjukkan bahwa kamu bukanlah seorang karyawan yang profesional. Sayangnya, komunikasi yang tepat justru menjadi ciri-ciri profesionalisme yang terlupakan beberapa waktu terakhir ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Seorang karyawan yang profesional tentu mengerti bahwa waktu adalah sumber daya yang sangat langka; waktu yang telah dihabiskan tidak akan dapat didapatkan kembali.
Oleh karena itu, seorang karyawan profesional harus paham tentang bagaimana cara mengatur waktunya dengan baik. Seorang karyawan profesional harus dapat menyelesaikan pekerjaan dalam tenggat waktu yang diberikan.
Selain urusan pekerjaan, manajemen waktu yang baik juga dapat membantu karyawan dalam kehidupan pribadinya. Dengan menyelesaikan pekerjaan dalam tenggat waktu yang ada, karyawan juga dapat menikmati kehidupan pribadinya yang merupakan elemen penting dalam work life balance.
Itulah dia ciri-ciri profesionalisme yang dapat kamu jadikan panduan. Profesionalisme adalah tentang memiliki prinsip serta aturan dan mematuhinya. Menjadi karyawan yang profesional memang tidak mudah, tetapi hal tersebut bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Kamu bisa memiliki semua ciri-ciri profesionalisme tadi dengan mengikuti pelatihan di GreatNusa.
Terdapat pelatihan seputar kepemimpinan, bahasa, dan komunikasi yang bisa kamu ikuti di sini. Tidak hanya itu, kamu pun berkesempatan untuk mendapatkan lebih banyak ilmu seputar bisnis, sistem informasi, desain dan seni, hingga perkembangan teknologi di sektor industri.
Selain memiliki berbagai topik yang berkualitas, GreatNusa juga menawarkan konsep pembelajaran yang adaptif dan fleksibel. Jadi, kamu bisa tetap belajar di mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan adanya fitur auto-tracking. Fitur ini sangat berguna untuk memantau semua materi belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat kamu. Yuk, daftar sekarang dan jadilah sumber daya manusia yang berkualitas bersama GreatNusa!
By greatnusa • 21 September 2021
Kenali apa itu etika komunikasi di tempat kerja dan apa saja unsurnya untuk membantumu menyiapkan diri di lingkungan profesional.
Dalam dunia kerja, komunikasi yang efektif dengan para rekan kerja adalah hal yang penting. Untuk dapat melakukan hal tersebut, kamu harus tahu terlebih dahulu etika komunikasi di tempat kerja.
Etika komunikasi di tempat kerja ini perlu dipahami oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan tersebut. Secara umum, etika komunikasi di sebuah tempat kerja tidak terlalu berbeda dengan etika komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Walau begitu, adanya budaya tertentu di tempat kerja tersebut membuat seseorang perlu melakukan penyesuaian.
Etika—berasal dari kata ‘ethikus’ dalam bahasa Latin dan ‘ethicos’ dalam bahasa Yunani—dapat diartikan sebagai norma, kaidah, kebiasaan, atau nilai tentang perilaku manusia. Dengan demikian, etika komunikasi di tempat kerja merupakan norma mengenai cara untuk berkomunikasi yang dianut dan diterima di lingkungan kerja.
Etika komunikasi perlu dimiliki dan diterapkan oleh setiap individu di tempat kerja terlepas apapun statusnya. Adapun dalam praktiknya, beberapa unsur etika komunikasi—seperti bahasa dan diksi—yang diterapkan ke seorang karyawan dengan karyawan lainnya boleh jadi berbeda agar maksud dari komunikasi yang dilakukan tercapai.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Komunikasi merupakan hal dasar dalam kehidupan setiap manusia di manapun dirinya berada. Oleh sebab itu, etika komunikasi semestinya telah dimiliki oleh seseorang sejak kecil.
Namun, norma dan budaya di lingkungan seseorang dibesarkan atau berkembang boleh jadi berbeda dengan norma dan budaya di lingkungan tempatnya bekerja. Mau tak mau, kondisi ini pun membuat individu tersebut turut atau perlu melakukan penyesuaian dalam hal berkomunikasi. Dengan begitu, tujuan adanya etika berkomunikasi di tempat kerja dapat tercapai.
Adapun tujuan etika komunikasi di tempat kerja adalah untuk menciptakan situasi kerja yang kondusif dan harmonis. Tanpa adanya standar tidak tertulis ini, situasi tentu akan menjadi kacau sehingga mengganggu tujuan dari perusahaan itu sendiri.
Seperti contoh, divisi marketing di perusahaan A memiliki SDM sebanyak delapan orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak tiga orang tidak dapat mengikuti etika berkomunikasi sehingga membuat hubungan dalam tim tidak harmonis. Kondisi tidak harmonis tersebut akan memengaruhi produktivitas masing-masing orang yang berdampak pada produktivitas tim dan berujung pada produktivitas perusahaan.
Baca Juga: 9 Cara Agar Produktif yang Simpel dan Efektif
Selain itu, seseorang yang tidak dapat memenuhi etika komunikasi dalam lingkungan tempatnya bekerja juga memiliki risiko lainnya. Di samping orang lain jadi enggan untuk berhubungan dengannya, pekerja tersebut juga bukan tidak mungkin akan dilepas oleh perusahaan dan sulit mendapat pekerjaan di tempat baru lainnya karena catatan buruk yang dimiliki.
Budaya setiap tempat kerja boleh jadi berbeda sehingga menimbulkan ada beberapa perbedaan dan penyesuaian terkait etika komunikasi yang dianut. Namun secara umum, berikut adalah beberapa etika komunikasi di tempat kerja dasar yang harus dipahami oleh setiap pekerja.
Tidak ada aturan kuantitatif yang mengatur seberapa keras atau kecilnya volume berbicara saat berada di tempat kerja. Oleh karena itu, tiap individu harus mempunyai kepekaan dalam mengatur seberapa tinggi atau rendahnya suara yang digunakan saat berkomunikasi.
Nada suara yang terlalu tinggi akan membuat kesal dan merusak konsenstrasi orang lain—terlebih jika orang tersebut tidak terlibat dalam pembicaraan. Di samping itu, berbicara dengan suara keras juga kerap menimbulkan kesan emosional yang dapat berujung pada kesalahpahaman.
Sementara itu, volume yang terlalu kecil juga tak kalah mengesalkannya. Hal ini identik dengan komunikasi yang lambat sehingga membuat lawan bicara pun kehilangan kesabaran.
Sebagian tempat kerja sangat memungkinkan interaksi kasual dengan penyebutan ‘lo-gue’ sekalipun antara atasan dan bawahannya. Namun, sebagian lain mempunyai budaya lebih kaku yang kental dan hanya bisa menerima panggilan ‘saya’—bahkan penyebutan ‘aku’ pun sulit diterima.
Karena itu, penting untuk memahami karakter tempat kerja dan orang yang sedang diajak berbicara. Bisa jadi, di lingkungan yang sangat kasual dan muda sekalipun, seorang atasannya tetap tidak dapat menerima bahasa seperti ‘lo-gue’.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Selain itu, perhatikan pula diksi yang akan digunakan. Pilihan kata yang dipakai untuk berbicara dengan direksi, cleaning service, dan karyawan menengah tentu berbeda-beda. Alih-alih bermaksud untuk menampilkan impresi tertentu, ingat bahwa tujuan dari komunikasi adalah tersampaikannya sebuah informasi.
Bahasa tubuh lebih sering ‘bersuara lebih keras’ dibandingkan kata-kata yang diucapkan. Orang pun akan mendapat lebih banyak kesan melalui bahasa tubuh yang ditampilkan dibandingkan ucapan yang disampaikan.
Menghindari kontak mata apalagi dengan melakukan distraksi lain seperti sering mengecek jam, melihat ke arah selain mata dan wajah lawan bicara, atau mengoperasikan smartphone merupakan salah satu indikasi bahasa tubuh yang buruk.
Baca Juga: Apa Itu Miskomunikasi dan Cara Memperbaikinya
Lawan bicara tentu akan merasa tidak dihargai dan menjadi enggan untuk berkomunikasi di kemudian hari. Bukan tidak mungkin, impresi yang buruk itu akan disampaikan kepada pekerja lainnya sehingga membuat mereka pun tidak tertarik untuk berhubungan dengannya.
Gagal fokus pada bahasan pembicaraan dapat terjadi di ruang komunikasi yang hanya melibatkan dua orang saja maupun rapat besar sekalipun. Sedikit melenceng dari pembahasan sebenarnya boleh-boleh saja, tetapi hal tersebut sebaiknya hanya dilakukan sebagai selingan untuk mencairkan suasana dan tidak terlalu sering.
Pasalnya, fokus pembicaraan yang melebar akan membuang lebih banyak waktu. Meski terkesan receh, hal ini justru dapat membuat penyelesaian tugas jadi molor. Ujung-ujungnya, lembur harus dilakukan untuk mengganti waktu produktif yang terbuang.
Di mana ada banyak kepala, di situ akan banyak terjadi diskusi dan perbedaan pendapat. Hal ini juga pasti terjadi di tempat kerja, terutama mengingat orang-orang yang berada di dalam lingkungan profesional ini cenderung memiliki idealisme masing-masing.
Hargailah diskusi dan pendapat yang terjadi tanpa harus menyekat atau memotongnya. Biarkan orang lain menyelesaikan bagiannya sehingga maksudnya pun tersampaikan dengan utuh.
Biarkan komunikasi dua arah terjadi. Tiap orang berhak untuk mengeluarkan pendapat dan juga mendengarkan orang lain yang sedang menyatakan pendapat.
Ada kalanya perbedaan pandangan terjadi. Dalam menyikapi situasi seperti ini, seorang pekerja harus mampu bersikap profesional.
Jika perbedaan pendapat terjadi dalam forum formal (seperti dalam rapat), maka lakukan sanggahan dengan cara yang tepat pula. Apabila hasil musyawarah tetap tidak sesuai dengan apa yang diyakini, maka tetaplah bersikap profesional dengan tidak lantas membenci atau mencederai orang tersebut secara personal dan privat.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Profesionalisme yang Harus kamu Miliki
Memotong pembicaraan dapat dianggap sebagai bentuk perlakuan yang tidak sopan dalam dunia kerja. Hal ini mungkin umum terjadi pada pembicaraan yang lebih kasual seperti saat sedang berkumpul dengan teman.
Tetapi, dalam dunia kerja, hal ini dapat dianggap bahwa kamu tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh lawan bicaramu. Memotong pembicaraan lawan bicara berarti membuat mereka tidak bisa menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan.
Hal ini tentunya akan membuat kamu mendapat informasi setengah-setengah yang akan membuatmu sulit untuk membangun komunikasi yang efektif.
Itulah dia penjelasan tentang etika komunikasi dalam dunia kerja yang bisa kamu jadikan panduan. Etika komunikasi dalam dunia kerja pada dasarnya tidak berbeda jauh dibandingkan etika berkomunikasi di lingkungan sehari-hari. Walau begitu, adanya perbedaan norma membuat seseorang pun perlu melakukan beberapa penyesuaian diri.
GreatNusa pun menyadari betapa pentingnya memahami dan menerapkan etika komunikasi di tempat kerja. Oleh sebab itu, GreatNusa menghadirkan berbagai kursus pendukung untuk mengembangkan diri di lingkungan profesional seperti kelas Business Communication, IELTS Strategies, dan masih banyak lainnya.
Kenali lebih banyak tentang GreatNusa dan bagaimana berbagai kursus online ini dapat membantumu dalam pengembangkan diri di lingkungan profesional dengan menghubungi kontak@GreatNusa.com
By greatnusa • 21 September 2021
Apa peran komunikasi sehingga dibutuhkan dalam setiap organisasi? Simak fungsi komunikasi dalam organisasi selengkapnya di sini!
Tahukah kamu bahwa komunikasi tak pernah lepas dari kehidupan manusia? Komunikasi tidak hanya interaksi yang terjadi antara dua orang saja, melainkan juga bisa berkelompok. Di dalam organisasi, komunikasi memiliki peran penting. Secara umum, fungsi komunikasi dalam organisasi adalah untuk memudahkan penyampaian informasi yang dibutuhkan.
Tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak akan berjalan stabil. Bahkan, para anggota di dalamnya akan merasa kurang nyaman lantaran sering terjadi kesalahpahaman ketika mengerjakan tugas.
Sebagaimana dipahami, setiap organisasi memerlukan orang-orang yang dapat mengikuti perintah atau aturan serta memberikan masukan berarti untuk kelangsungan organisasi itu sendiri. Singkatnya, tujuan komunikasi organisasi yang paling utama adalah untuk melancarkan interaksi anggotanya sehingga tercipta lingkungan nyaman sekaligus menjaga organisasi tetap berjalan.
Pada dasarnya, terdapat sejumlah tujuan penerapan komunikasi di dalam suatu organisasi. Adapun tujuannya, antara lain sebagai berikut.
Dalam konsep komunikasi terdapat prinsip yang dapat mendukung koordinasi. Berkat komunikasi, ketika tersedia informasi yang harus diteruskan ke setiap anggota, informasi tersebut akan tersebar dengan cepat.
Tak dapat dimungkiri bahwa kerja sama dapat terjalin mudah dengan komunikasi yang lancar. Tanpa komunikasi yang baik, anggota organisasi akan kesulitan berinteraksi dengan pimpinan maupun anggota lainnya. Hal ini berdampak buruk lantaran organisasi memiliki tujuan dan target yang hanya dapat dicapai dengan komunikasi serta kerja sama setiap anggotanya.
Baca juga: 10 Alasan Pentingnya Team Work Dalam Bekerja
Komunikasi dapat membantu melancarkan proses evaluasi di dalam suatu organisasi. Pencapaian dan kegagalan yang telah diraih akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan organisasi. Makin baik komunikasi yang terjalin antara setiap anggota, organisasi makin cepat berkembang.
Pengamatan merupakan hal yang akan membantu tumbuh kembang organisasi. Tanpa komunikasi proses pengamatan tidak akan terwujud dengan baik. Lain halnya jika komunikasi antara anggota yang satu dengan lainnya baik, pengamatan akan lebih mudah dan lancar. Alhasil, organisasi mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Komunikasi juga bertujuan untuk menghubungkan organisasi yang satu dengan lainnya. Ketika organisasi saling terhubung sehingga bisa menghasilkan penawaran atau kerja sama yang menguntungkan.
Selain tujuan tersebut, terdapat beberapa tujuan komunikasi organisasi lainnya, yaitu:
Dari penjabaran mengenai tujuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi berperan besar dalam jalannya dan kemajuan organisasi. Adanya komunikasi memudahkan setiap anggota mengetahui peran, tugas, dan fungsinya di dalam organisasi. Organisasi akan hancur karena kekeliruan atau kesalahpahaman apabila komunikasi gagal dilakukan.
Dalam dunia kerja, konflik bisa muncul dari mana saja. Konflik bukanlah hal yang selalu berarti buruk. Sebuah konflik yang sehat dapat memunculkan ide atau gagasan-gagasan baru yang dapat membantu baik karyawan dan perusahaan untuk berkembang.
Tapi, ketika sebuah konflik membuat kinerja tim menurun, konflik jenis ini lah yang harus dihentikan.
Komunikasi merupakan langkah awal dari manajemen konflik dalam organisasi. Dengan komunikasi yang efektif dan tepat sasaran, sebuah konflik dapat diredam sebelum membesar dan semakin merugikan tim.
Dari penjabaran mengenai tujuan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi berperan besar dalam jalannya dan kemajuan organisasi. Adanya komunikasi memudahkan setiap anggota mengetahui peran, tugas, dan fungsinya di dalam organisasi. Organisasi akan hancur karena kekeliruan atau kesalahpahaman apabila komunikasi gagal dilakukan.
Secara umum, komunikasi dapat berlangsung apabila dilakukan oleh dua orang atau lebih. Selain menjadi sarana untuk menyampaikan pesan, informasi, atau instruksi pada orang lain, komunikasi juga bisa dijadikan sebagai alat bertukar pikiran dan masukan. Oleh karena itu, pastikan kamu memahami jenis komunikasi agar penerapannya berjalan sempurna.
Komunikasi berdasarkan tujuan menekankan komunikator (pengirim pesan) sebagai faktor penting dalam interaksi kepada komunikan (penerima pesan), seperti memberi saran, berpidato, menjalankan perintah, melakukan ceramah, ataupun wawancara.
Berdasarkan penyampaiannya, komunikasi terbagi menjadi dua bentuk, yakni lisan dan tulisan. Komunikasi lisan terjadi secara langsung, seperti dalam wawancara, rapat, atau percakapan harian biasa. Sementara komunikasi tulisan menggunakan media lain dalam penyampaiannya, seperti spanduk, naskah, atau undangan.
Terdapat dua bentuk komunikasi menurut ruang lingkupnya, yaitu internal dan eksternal. Komunikasi internal berlangsung di dalam organisasi, hanya melibatkan para anggotanya. Sementara komunikasi eksternal berlangsung di luar organisasi, melibatkan pihak atau kelompok lain.
Berdasarkan alirannya, komunikasi terbagi menjadi komunikasi satu arah, dua arah, ke bawah, ke atas, dan ke samping. Komunikasi satu arah berasal dari satu pihak, sedangkan dua arah berasal dari kedua belah pihak yang saling memberikan timbal balik. Komunikasi ke bawah berasal dari atasan ke bawahan. Sementara komunikasi ke atas berasal dari bawahan ke atasan. Komunikasi ke samping terjalin dari sejumlah orang yang memiliki kedudukan atau jabatan setara.
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan bertukar informasi atau pesan di dalam suatu jaringan mengatasi lingkungan serta keadaan yang dinamis. Secara umum fungsi komunikasi, meliputi penyampaian informasi dan pendapat agar diterima masyarakat luas, menambah wawasan, cara untuk memengaruhi atau membujuk orang lain, alat untuk mengenal diri sendiri, pencair ketegangan, jembatan penghubung dengan orang lain, dan menghindari kesalahpahaman.
Secara garis besar, fungsi komunikasi dalam organisasi terdiri dari empat poin, yaitu:
Komunikasi bersifat menerangkan atau memberi informasi (informatif). Organisasi sendiri dipandang sebagai sistem pemrosesan informasi yang memungkinkan setiap anggotanya melaksanakan tugas secara tepat sehingga tujuan dapat tercapai sesuai target.
Selain informatif, komunikasi juga berkaitan dengan peraturan (regulatif). Artinya, komunikasi diharapkan mampu melancarkan aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh organisasi untuk kelangsungan organisasi itu sendiri.
Terdapat dua hal yang memengaruhi fungsi regulatif, yakni berhubungan dengan orang di dalam manajemen yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan penyebaran informasi atau pemberian perintah dan berhubungan dengan pesan yang berorientasi kerja, seperti aturan mengenai yang boleh dan tidak boleh dilakukan anggota organisasi. Adanya komunikasi membuat pemimpin maupun anggota lebih leluasa menjalankan tugasnya sesuai aturan yang ada.
Sesuai namanya, fungsi persuasif bersifat membujuk atau menyakinkan secara halus. Alih-alih memerintah secara langsung, pemimpin organisasi lebih memilih memanfaatkan komunikasi persuasif untuk membujuk anggotanya melakukan sesuatu.
Fungsi persuasif dinilai memudahkan pemimpin untuk mengatur bawahannya. Pasalnya, pekerjaan yang dilakukan sukarela akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar. Lantaran bersifat memerintah secara halus, pemimpin akan lebih dihargai para anggotanya.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Dunia Kerja
Fungsi integratif berhubungan dengan penyediaan saluran atau hal maupun alat yang bisa mempermudah anggota melakukan tugas dan melaksanakan perintah dengan baik. Umumnya, setiap organisasi akan berusaha menyediakan saluran sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi serta melakukan pekerjaan sesuai tugasnya. Terdapat dua saluran komunikasi untuk mewujudkan hal tersebut, yakni formal dan informal.
Saluran komunikasi formal, meliputi penerbitan khusus yang berada di lingkup organisasi tersebut, seperti laporan kemajuan, jurnal mingguan, atau buletin. Sementara saluran komunikasi informal, meliputi pertandingan olahraga, perbincangan pribadi selama istirahat berlangsung, atau darmawisata. Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak hanya menumbuhkan keinginan berpartisipasi, melainkan juga merekatkan hubungan seluruh anggota organisasi.
Demikianlah informasi mengenai tujuan, jenis, dan fungsi komunikasi dalam organisasi yang perlu kamu pahami. Mengingat pentingnya komunikasi dalam kegiatan apa pun, pastikan untuk mempelajarinya secara daring melalui portal pembelajaran GreatNusa. Tersedia beragam jenis course dan webinar yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan kamu dalam berkomunikasi. Ditunjang dengan materi berkualitas dan praktis, kamu bisa meraih masa depan cerah bersama GreatNusa! Yuk, daftar sekarang!
By greatnusa • 14 Maret 2022
Manfaat personal branding untuk karir kamu meliputi meningkatkan kredibilitas dan percaya diri hingga membangun koneksi. Simak infonya di artikel ini.
Banyak orang bertanya, apa manfaat personal branding? Mengapa personal branding diperlukan? Personal branding atau disebut juga citra diri dapat dikatakan sebagai cara kamu merepresentasikan diri terhadap publik, baik dari segi penampilan, cara berbicara, karakter, dan keahlian.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya berikut ini.
Secara teknis, personal branding adalah proses atau praktik mengambil kendali penilaian orang terhadap dirimu. Simpelnya, kamu menentukan hal-hal apa saja yang akan kamu tunjukkan pada orang lain yang kemudian akan mempengaruhi penilaian mereka terhadap diri kamu.
Kalau sudah berbicara soal personal brand, maka satu hal yang akan selalu muncul adalah ciri khas. Ciri khas atau keunikan memang adalah salah satu inti dari proses personal branding. Tujuan personal branding sendiri adalah untuk memastikan orang-orang mengetahui ciri khas dan keunikanmu dan berfokus padanya.
Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengendalikan reputasi kamu sendiri. Dengan membuat orang fokus pada kelebihanmu, kamu akan mendapatkan penilaian yang lebih bagus di mata orang lain.
Tetapi, tujuan personal branding bukanlah membuat citra atau kepribadian yang palsu. Personal branding dapat dianggap sebagai proses untuk menjadi versi terbaik dari diri kamu sendiri.
Tujuan personal branding memang adalah untuk menampilkan yang terbaik dalam diri kamu. Tetapi, kamu juga harus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kamu dengan terus mengasah kemampuan dan memaksimalkan potensi dalam diri.
Personal branding dapat terbentuk secara alamiah maupun disengaja untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pengakuan atas keahlian yang dimiliki, menonjolkan bakat, atau ingin dikenal sebagai seseorang yang potensial. Lantas, apa saja manfaat personal branding? Berikut uraiannya.
Tak banyak tahu bahwa kepercayaan dan keahlian merupakan komponen penting dari kredibilitas. Keahlian yang kamu miliki dan diakui oleh orang lain bukan hanya menimbulkan decak kagum atau rasa hormat, melainkan juga kepercayaan. Apabila nilai personal branding tersebut dapat kamu terapkan di kehidupan nyata, secara otomatis kredibilitas akan meningkat.
Sebagai contoh, kamu memiliki kemampuan desain yang mumpuni, tetapi belum terbukti dan diakui, tentunya kredibilitas akan rendah. Lain halnya jika kamu memaksimalkan kemampuan tersebut dengan mengikuti berbagai kompetisi.
Meskipun gagal meraih juara pertama, kamu telah berhasil mengukir prestasi, menunjukkan dan membuktikan nilai diri, serta mendapat pengakuan. Berbekal hal tersebut, kamu bisa membangun personal branding yang kuat. Makin tinggi nilai kualitas diri kamu, makin tinggi pula kredibilitas kamu di mata publik.
Baca juga: 7 Cara Membangun Personal Branding dengan Tepat
Selain membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kamu, personal branding juga membuat kamu lebih percaya terhadap kemampuan diri. Dampaknya, kamu akan lebih termotivasi untuk mengasah kemampuan dan keterampilan. Pemahaman kamu mengenai keunikan diri dan nilai positif juga akan lebih berkembang. Hal ini efektif membantu mengoptimalkan kekuatan kamu meraih karier atau tujuan yang diinginkan.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Personal Branding Bagi Tiap Individu
Makin tinggi rasa percaya diri, kamu akan lebih bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Bahkan, kamu tak akan merasa terbebani ataupun tertekan saat dihadapkan pada situasi sulit. Ketika reputasi terbentuk dengan baik, orang-orang akan merasa nyaman untuk bekerja sama ataupun memberikan kepercayaan pada kamu.
Personal branding tidak hanya bisa membantu membangun koneksi di bidang spesialisasi kamu saja, tetapi juga koneksi di bidang lainnya. Ketika kamu memantapkan diri untuk membangun reputasi, kamu bisa mendapatkan lebih banyak eksposur dan kesempatan di masa depan. Di era digital ini, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk membangun koneksi dan menambah kenalan tanpa batas.
Selama yakin dengan kemampuan dan nilai diri, kamu bisa mengembangkan sayap hingga ke ujung dunia. Makin kuat koneksi yang kamu bangun, makin besar peluang yang akan menghampiri kamu. Dengan koneksi yang luas, kamu juga akan lebih mudah mencapai tujuan besar dalam hidup, seperti meraih karier gemilang, dikenal hingga skala internasional, atau menjadi sosok penting yang berpengaruh.
Salah satu hal umum yang akan kamu dapatkan dari membangun citra diri adalah mendapatkan koneksi atau jaringan yang luas. Hal ini semakin benar di era media sosial di mana kamu dapat terhubung dengan banyak orang dengan mudah.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Buku Personal Branding Untuk Tingkatkan Image Kamu
Ketika orang lain mengetahui keunggulan dan nilai diri kamu, secara otomatis daya jual kamu meningkat. Alhasil, kamu akan dianggap sebagai salah satu orang yang potensial untuk diajak bekerja sama. Makin banyak kamu bertemu orang-orang, jaringan baru akan tercipta secara otomatis. Selain berdampak baik citra diri, nama kamu akan makin dikenal luas.
Jika kamu memiliki bisnis, maka personal branding mampu memperkuat bisnis yang kamu jalankan. Pasalnya, personal branding dapat meningkatkan integritas bisnis di mata calon konsumen, pelanggan setia, pesaing, hingga rekan bisnis. Personal branding memberikan manfaat berupa kemudahan dalam menggaet calon pelanggan, memaksimalkan strategi pemasaran, membangun jaringan, dan koneksi bisnis.
Baca Juga: Apa Itu Brand Image Dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Mengingat sebagai besar calon konsumen cenderung memilih merek yang sudah dikenal luas, dengan nama dan citra baik kamu, bisnis yang dijalankan akan lebih cepat berkembang. Ketika orang-orang sudah mengetahui kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan, mereka tidak akan segan membelinya. Berkat personal branding, kamu bisa membangun kerajaan bisnis dan meraih keuntungan finansial tanpa batas.
Salah satu manfaat dari personal branding adalah menunjukkan keunggulan yang kamu miliki. Oleh karena itu, fokuslah pada kekuatan diri sehingga menjadi ciri khas yang diketahui oleh publik. Melalui cara ini, orang lain akan mulai melihat kamu dengan segala kelebihan yang dimiliki. Keahlian kamu akan diakui, nama kamu akan dikenal luas.
Tak hanya itu saja, personal branding juga membantu memperjelas tujuan. Misalnya, meraih posisi manajer sebelum usia 35 tahun, bekerja di perusahaan asing setelah lulus kuliah, menjadi ahli di bidang teknologi, atau memiliki bisnis pribadi dengan omzet ratusan juta setiap bulan. Dengan citra diri yang baik, apa pun tujuan kamu akan lebih mudah terealisasi. Pasalnya, keunggulan yang kamu miliki akan memberikan nilai lebih di mata orang lain.
Lantaran berasal dari passion, nilai, tujuan, dan keterampilan, personal branding membantu kamu tumbuh menjadi unik. Personal branding juga membantu kamu meminimalisasi kelemahan dan memperbaiki kekurangan. Berkat personal branding, memenuhi banyak hal di kehidupan kamu akan terasa lebih mudah. Kamu akan belajar untuk mengembangkan diri, menempatkan prioritas, dan fokus terhadap kesempatan yang terbuka di depan mata. Berbekal keyakinan bahwa kamu mampu, kamu bisa meraih karier cemerlang dan kehidupan yang bahagia.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa personal branding memiliki manfaat yang luar biasa. Personal branding juga sangat penting lantaran dapat dijadikan pembeda dengan orang lain yang memiliki keahlian atau bisnis serupa dengan kamu. Untuk membangun personal branding, jadilah diri sendiri. Tak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk mendapatkan citra positif.
Ingat, setiap manusia diciptakan dengan keunikan masing-masing. Kamu hanya perlu mengembangkan keterampilan dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Personal branding tidak bisa dibentuk dalam waktu singkat. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi dan ketekunan. Melalui cara ini, kamu bisa menyempurnakan kemampuan yang dimiliki.
Pastikan juga untuk tetap fokus pada tujuan. Jangan lelah untuk terus mempelajari hal baru dan mendalami sesuatu yang sudah kamu kuasai. Untuk memaksimalkan kemampuan, kamu bisa bergabung bersama GreatNusa.
GreatNusa merupakan portal pembelajaran secara daring yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. GreatNusa menyediakan beragam jenis course dan webinar yang bermanfaat untuk mengembangkan personal branding.
Berbekal materi pembelajaran yang praktis dan berkualitas, kamu bisa merasakan manfaat personal branding sekaligus menyempurnakan keterampilan yang dimiliki. Yuk, bangun personal branding kamu sekarang juga bersama GreatNusa!
By greatnusa • 29 Maret 2023
Pelajari cara membangun tim kerja yang baik, seperti miliki visi misi yang jelas dan monitoring dan evaluasi. Simak penjelasannya di artikel ini.
Cara membangun tim kerja yang baik wajib diketahui setiap perusahaan. Memiliki tim kerja yang baik dapat membawa banyak dampak positif dalam dunia kerja; mulai dari pekerjaan yang dapat selesai dengan baik, hingga hubungan di luar kerjaan yang terjaga. Lalu, bagaimana cara membangun tim kerja yang baik?
Membangun tim merupakan sebuah proses jangka panjang. Kamu tidak dapat baru mengenal rekan kerjamu satu atau dua bulan dan berharap menemukan sebuah tim kerja yang solid.
Membangun tim sejatinya adalah proses komunikasi yang panjang. Oleh karena itu, kamu bisa mulai dari diri sendiri dengan mempelajari kemampuan komunikasi yang lancar sebagai langkah awal untuk membangun tim kerja yang ideal.
Lalu, apa saja langkah-langkah berikutnya?
Berikut adalah beberapa langkah cara membangun tim kerja yang baik sebagai panduan.
Cara pertama membangun kerja sama tim adalah harus memiliki visi dan misi yang jelas yang tertanam di dalamnya untuk mencapai tujuan atau goals perusahaan tersebut. Sejatinya tim dibangun atas dasar mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini, tim kamu akan dibangun atas dasar untuk mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, tentukan terlebih dahulu visi dan misi yang akan jadi dasar dari tim kerja kamu. Pastikan juga kamu mengkomunikasikan visi dan misi yang sudah ada dengan rekan satu tim.
Hal ini untuk mencegah terjadinya miskomunikasi tentang apa yang menjadi tujuan tim.
Selain itu, pemahaman yang mendalam juga akan meningkatkan motivasi para anggota tim dalam bekerja. Jika mereka tahu mengapa mereka melakukan pekerjaan setiap hari, mereka akan semakin semangat dalam ikut serta mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan dari membangun sebuah tim sejatinya adalah tentang pembagian peran dan tanggung jawab dengan baik.
Oleh karena itu, sebelum membuat tim, kamu harus memperjelas peran-peran apa saja yang dibutuhkan setiap anggota tim dan tanggung jawab apa saja yang akan diemban oleh setiap peran-peran tersebut. Yakinkan juga bahwa setiap anggota tim pasti memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Pembagian peran dan tanggung jawab yang baik juga akan membuat proses membangun kerja sama tim dengan baik. Tiap anggota tim tidak akan saling tumpang tindih dengan kewajibannya dan akan fokus dengan tugas yang mereka berikan. Hal ini dapat meningkatkan keikutsertaan mereka dala menyukseskan tujuan bersama.
Mengetahui peran dan tanggung jawab pada saat pembentukan tim juga dapat membantumu dalam mengatur sumber daya manusia, khususnya jika kamu baru memulai membangun tim kerja.
Umumnya, kamu tidak akan langsung mendapatkan semua orang yang kamu butuhkan dalam tim. Oleh karena itu, biasanya akan ada beberapa orang yang memegang beberapa peran dan tanggung jawab dalam tim.
Dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, kamu tidak akan terlalu kewalahan jika kamu harus menjadi multifungsi karena kamu sudah memiliki panduan awal yang jelas.
Sebuah tim yang terlihat solid dengan anggota berkualitas bisa hancur karena komunikasi yang buruk. Sejak awal, pemimpin dan anggota tim harus memiliki kesepakatan terkait cara berkomunikasi yang baik. Beberapa jenis komunikasi yang penting untuk didiskusikan antara lain:
Tim yang ideal harus mengizinkan anggotanya menyampaikan ide atau saran. Selain memberi sudut pandang baru, kemudahan penyampaian ide bisa mendorong kreativitas dan motivasi anggota tim.
Terkadang, suatu tim membutuhkan kritik yang tepat sasaran untuk memperbaiki kinerja. Akan tetapi, kritik yang disampaikan secara kasar atau keliru berpotensi merusak dinamika tim. Pastikan semua anggota tim memiliki standar komunikasi yang sama dalam menyampaikan kritik.
Informasi atau berita terbaru terkadang bisa memengaruhi dinamika kerja tim. Pastikan pemimpin dan anggota tim memiliki kebebasan untuk menyampaikan informasi terbaru demi kemudahan kerja bersama.
Baca juga: Apa itu Miskomunikasi dan Cara Memperbaikinya
Tim kerja tidak akan bisa solid tanpa pemimpin yang berkualitas. Pemimpin atau manajer tim harus mampu memberi inspirasi walau mereka tidak selalu hadir bersama bawahan. Pemimpin berkualitas tidak mengandalkan rasa takut, tetapi motivasi yang hadir dari mutu kepemimpinannya.
Pengertian kepemimpinan berkualitas masa kini bukan soal kekuasaan absolut, tetapi transparansi, keterbukaan, dan atmosfer kerja yang positif. Jika kamu berada di posisi pimpinan, kamu pun perlu menciptakan suasana kerja positif sejak awal. Sampaikan visi dan tujuan pembentukan tim secara jelas, delegasikan tugas secara merata, dan ciptakan sistem komunikasi yang terbuka.
Baca juga: 8 Perbedaan Bos dan Leader yang Perlu Kamu Ketahui
Tim kerja ideal bukan hanya soal kecerdasan, keahlian, dan kemampuan, tetapi juga koneksi serta atmosfer positif. Bayangkan jika anggota tim kerja-mu harus bertemu dalam suasana yang tidak enak setiap saat. Atmosfer positif akan membuat tim lebih bersemangat dan termotivasi untuk memberi kinerja maksimal.
Komunikasi terbuka, suasana kerja yang akrab, serta konsisten menghindari dan mengendalikan sifat toksik adalah kunci tim yang solid. Pemimpin bisa mengadakan semacam aktivitas sederhana untuk membangun keakraban di luar suasana kerja, misalnya acara ngobrol, permainan atau undian berhadiah kecil-kecilan, hingga menjadikan diri sebagai penengah yang adil bagi anggota tim untuk berdiskusi.
Monitoring dan evaluasi adalah bagian dari aktivitas tim yang solid. Kamu membutuhkan patokan untuk mengukur kesuksesan tim, tergantung tujuannya. Misalnya, tim program pemasaran menggunakan jumlah transaksi dan perbandingan laba setiap bulan sebagai ukuran kesuksesan. Tim promosi digital lewat media sosial menggunakan jumlah impresi lewat berbagai saluran promosi.
Evaluasi tim dilakukan dengan membandingkan kinerja tim selama dan sesudah periode kerja selesai. Pihak yang melakukan evaluasi akan membandingkan hal-hal seperti efisiensi waktu dan biaya, pencapaian target, hal-hal yang harus ditingkatkan, hambatan dan cara tim mengatasinya, dan sebagainya. Hasilnya harus menjadi catatan untuk mempertahankan, meningkatkan, serta memperbaiki kinerja tim.
Ketika melakukan proses evaluasi, pastikan menanyakan beberapa pertanyaan penting ini:
Setelah proses evaluasi selesai, jangan lupa membahasa laporannya bersama anggota tim. Terapkan prinsip-prinsip komunikasi terbuka yang menjadi dasar pembentukan tim solid. Pastikan pemimpin tim menghargai prestasi tim dan membahas hal-hal yang harus ditingkatkan secara jujur.
Membangun tim memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, memiliki tim dalam perusahaan akan membantu kamu dan pihak manajemen untuk melakukan evaluasi yang kemudian akan menjadi dasar untuk peningkatkan mutu, baik untuk perusahaan atau individu.
Dari segi individu, kamu dapat menjadikan hasil evaluasi kinerja tim untuk menentukan pelatihan atau agenda apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja individu atau tim.
Cara - cara membangun tim kerja yang baik di atas dapat digunakan selain untuk membangun kerja sama tim yang solid, tapi juga untuk meningkatkan produktivitas kerja baik individu ataupun tim.
Baca Juga : Definisi Dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Itulah dia cara membangun tim kerja yang baik yang bisa kamu jadikan panduan. Ingin menerapkan program pembentukan tim kerja yang baik seperti poin terakhir? Pastikan mengikuti pelatihan digital seperti yang diadakan GreatNusa. Beragam kursus manajemen dan bisnis tersedia untuk karyawan perusahaan, manajer, hingga pemilik bisnis mandiri.
Tingkatkan kualitas tim kerja secara keseluruhan dengan mengambil kursus seperti manajemen SDM, kursus tentang budaya kerja, hingga pemahaman lintas budaya yang cocok untuk mengelola tim dengan anggota berlatar belakang budaya berbeda. Keuntungan mengikuti kursus GreatNusa antara lain:
Kursus GreatNusa menyediakan pilihan antara yang gratis dan berbayar (dengan sertifikat) sehingga bisa diakses siapa saja.
Setiap kursus dibawakan pengajar berpengalaman atau pakar pada bidangnya sehingga kamu bisa tenang dalam menerapkan materinya di tempat kerja.
Setiap kursus GreatNusa memiliki periode tayang khusus, mulai dari enam bulan hingga satu tahun. Kamu bisa mengakses kursus kapan saja asalkan masih di dalam periode yang ditetapkan. Mengatur jadwal kursus untuk seluruh anggota tim pun lebih mudah.
Kursus GreatNusa tersedia untuk berbagai kebutuhan. Pilih tema kursus yang paling cocok, mulai dari manajemen, finansial, ekonomi, hingga perangkat lunak dan teknologi. Apa pun yang kamu butuhkan di lingkungan kerja tersedia di sini.
Tim yang solid menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai target kerja. Pastikan menggunakan metode di atas sebagai cara membangun tim kerja yang baik, dan ciptakan lingkungan kerja yang positif bagi semua anggotanya. Manfaatkan juga beragam kursus profesional dari GreatNusa untuk mencapai target kerja sama tim.
By greatnusa • 28 Februari 2023
Kenali motivasi dalam bekerja, seperti motivasi pendapatan, jenjang karir, hingga keluarga dan lingkungan. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Sebagai orang dewasa sudah menjadi tugas kita untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk bisa berkontribusi adalah dengan bekerja. Meskipun begitu, banyak orang yang kurang memahami apa pentingnya memiliki pekerjaan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada Anda, ada baiknya Anda mengenal jenis-jenis motivasi dalam bekerja.
Bekerja bukan hanya tentang datang ke kantor dan menyelesaikan tugas. Memiliki pekerjaan berarti memiliki kegiatan untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupan. Jadi selain menjadi karyawan, ada banyak bidang lain untuk ditekuni dan menjadi pekerjaan kita.
Apabila kamu termasuk salah satu orang yang belum begitu paham pentingnya memiliki pekerjaan, ada baiknya kita mengenal beberapa jenis motivasi yang kerap dijadikan alasan untuk bekerja. Berikut ulasan tentang 6 jenis motivasi dalam bekerjasebagai referensi.
Salah satu contoh motivasi kerja yang paling umum adalah motivasi pendapatan. Diakui atau tidak setiap orang pasti membutuhkan penghasilan entah itu untuk membiayai kehidupannya sendiri atau anggota keluarga lain. Inilah mengapa banyak orang yang menjadikan pendapatan sebagai motivasi utama mereka untuk memiliki pekerjaan.
Apalagi zaman sekarang kebutuhan hidup semakin beragam dan mendesak. Tanpa memiliki penghasilan, seseorang tidak bisa membiayai kehidupannya sendiri dan berkontribusi terhadap sekitar. Mungkin orang tua atau kerabat ada yang bersedia membiayai kehidupan kamu.
Tapi sampai kapan kita akan bergantung pada orang lain soal kehidupan? Cepat atau lambat kita pasti membutuhkan penghasilan sendiri. Meskipun kerap menjadi motivasi utama, bekerja dengan tujuan memiliki penghasilan saja ternyata memiliki sisi buruk.
Orang menjadi terpaku pada gaji dan mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Padahal dengan mengembangkan diri, kemungkinan untuk mendapatkan karir atau penghasilan lebih baik akan semakin besar.
Baca Juga: 15 Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi Dan Kualifikasinya
Ketika mencari pekerjaan, kamu tentunya tidak hanya memiliki tujuan untuk mencari uang semata. Walaupun uang memang adalah hal yang penting, tetapi kamu tentunya juga perlu mencari kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja.
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, memiliki karir bagus akan memberi kesempatan pada kita untuk mendapatkan penghasilan yang bagus pula. Inilah mengapa banyak yang menjadikan jenjang karir sebagai motivasi saat bekerja.
Biasanya, orang yang bekerja dengan motivasi jenjang karir cenderung ambisius. Kita akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai tingkatan yang diinginkan dengan cara bekerja sebaik mungkin dan selalu mengembangkan keterampilan diri. Sebenarnya, jenis motivasi ini memiliki sisi positif dan negatif.
Positifnya, orang tidak hanya terpaku pada pendapatan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka juga akan berusaha mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Negatifnya, mereka bisa saja menghalalkan segala cara untuk mencapai posisi yang diinginkan.
Tapi meskipun begitu, jenis motivasi jenjang karir termasuk salah satu yang perlu kita miliki. Karena diakui atau tidak, hal ini akan membuat kita bersemangat untuk menjalani pekerjaan dan mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap tempat kerja.
Banyak orang yang bekerja di sebuah tempat untuk mendapat pengalaman atau keterampilan baru. Karena diakui atau tidak, banyak perusahaan yang mensyaratkan pengalaman sebagai salah satu kualitas untuk menjadi karyawan di tempat mereka. Jadi jangan heran apabila banyak yang mau digaji kecil hanya demi mendapat pengalaman agar bisa bekerja di tempat yang lebih baik.
Serunya memiliki motivasi ini adalah, saat bekerja kita bisa lebih fokus dalam mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan. Inilah mengapa, kita harus bekerja di tempat yang tepat dengan pimpinan yang demokratis. Karena selain motivasi yang telah disebutkan, memiliki lingkungan kerja baik juga sangat membantu dalam memiliki pengalaman yang baik pula.
Banyak orang yang terjun di dunia kerja karena menggemari bidang yang sedang ditekuni. Karena sambil bekerja, mereka juga dapat melakukan sesuatu yang disenangi. Inilah mengapa orang-orang dengan jenis motivasi dalam bekerja ini biasanya lebih tekun dan totalitas.
Selain itu, jika kita bekerja karena hobi hasilnya cenderung lebih maksimal. Entah itu dari segi prestasi ataupun pendapatan. Kemungkinan untuk mengalami stres atau depresi akibat pekerjaan juga sangat kecil. Jadi apabila sampai detik ini kamu masih belum memperoleh pekerjaan yang sesuai, sebaiknya pertimbangkan untuk bekerja di bidang yang digemari.
Meskipun kadang pekerjaan membuat kita merasa tertekan, tapi hal tersebut jauh lebih baik daripada tertekan karena tidak memiliki pekerjaan. Inilah mengapa banyak orang yang termotivasi untuk bekerja agar terhindar dari rasa depresi atau rendah diri akibat belum bisa berkontribusi terhadap keluarga dan lingkungan.
Bagi sebagian orang, bekerja bahkan bisa menjadi salah satu terapi untuk memperbaiki kondisi mental. Karena pekerjaan dapat mengalihkan pikiran mereka ke hal-hal positif dan mengurangi kesempatan untuk berdiam diri tanpa melakukan apapun dalam waktu lama.
Tidak hanya tentang pekerjaan, lingkungan tempat bekerja juga berkontribusi terhadap kesehatan mental. Jadi sebaiknya, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan kondisi diri, melibatkan orang-orang dengan perilaku positif, dan bidangnya cukup kita minati.
Selain lima jenis motivasi sebelumnya, motivasi yang terakhir ini mungkin menjadi alasan banyak orang untuk memiliki pekerjaan. Karena sadar atau tidak, keluarga adalah ring pertama yang terdampak dan memberi dampak ketika kita tidak memiliki pekerjaan.
Misalnya, tanpa pekerjaan seorang kepala keluarga tidak bisa menafkahi keluarganya. Inilah mengapa keluarga menjadi motivasi orang tersebut untuk bekerja. Contoh lainnya, seorang anak merasa tertekan karena belum juga mendapatkan pekerjaan. Inilah mengapa keluarga menjadi alasan dia untuk bekerja agar terhindar dari tekanan.
Di sisi lain, lingkungan juga berkontribusi terhadap motivasi untuk bekerja. Apalagi jika kita tinggal di lingkungan kompetitif yang memberikan tekanan kuat untuk membuat seseorang merasa sangat perlu memiliki pekerjaan. Baik motivasi keluarga ataupun lingkungan sama-sama memiliki sisi positif dan negatif.
Jadi apabila hal ini yang menjadi motivasi kamu dalam bekerja, sebaiknya kuatkan mental. Karena diakui atau tidak, memuaskan keinginan orang lain tidak ada batasnya. Sebaiknya utamakan kepentingan dan kebahagiaan sendiri. Jangan sampai kita bekerja hanya karena malu dengan keluarga atau tetangga tetapi akhirnya malah tertekan secara mental.
Baca juga: Work Life Balance, Cara Untuk Menyeimbangkan Hidupmu
Dibawah ini terdapat beberapa contoh jawaban yang bisa kamu terapkan ketika ditanya mengenai motivasi kerja saat wawancara di perusahaan.
Jawaban motivasi kerja harus diucapkan secara jujur dan realistis, namun tidak berorientasi kepada uang. Dengan begitu, perekrut akan tertarik terhadap kamu. Perlu kamu ketahui bahwa perusahaan lebih suka terhadap kandidat yang jujur, realistis, serta percaya diri.
Kamu juga harus menjawab motivasi melamar pekerjaan dengan penuh optimistis. Misalnya seperti ingin membangun hubungan dan relasi yang lebih luas dengan klien atau rekan kerja. Jawaban ini penting untuk diterapkan terutama bagi kamu yang masih fresh graduate atau belum berpengalaman kerja.
Kemudian kamu juga bisa menghubungkan jawaban motivasi melamar kerja ini dengan pengalaman kerja relevan yang pernah dilakukan. Jika kamu belum pernah bekerja atau tidak memiliki pengalaman sebelumnya, maka kamu dapat mengkaitkannya dengan kegiatan organisasi atau kursus yang pernah diikuti.
Tips menjawab motivasi melamar kerja satu ini dapat memberi tahu bahwa kamu mempunyai motivasi serta bersedia meninggalkan zona nyaman untuk mencapai tujuan dalam karir. Dalam hal ini, pewawancara dapat menyimpulkan bahwa kamu termotivasi oleh suatu tantangan.
Kemungkinan besar pewawancara akan berekspektasi bahwa kamu mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan, sehingga bisa membantu mengembangkan perusahaan. Untuk dapat menyakinkan perekrut, kamu bisa kembangkan jawaban ini sesuai dengan potensi yang kamu punya.
Motivasi kamu dalam bekerja adalah salah satu hal yang harus kamu sampaikan dengan baik saat kamu menghadapi interview kerja. Kamu bisa menjadikan jenis-jenis motivasi kerja di atas untuk membantu kamu menyusun motivasi kamu sendiri.
Setelah memiliki motivasi diri kamu sendiri, berikut adalah beberapa tips untuk menjawab motivasi melamar pekerjaan.
Saat sedang menyusun motivasi melamar kerjamu, pastikan kamu selalu jujur. Tentu, kamu dapat melakukan sedikit sentuhan untuk membuat motivasi bekerjamu tampak luar biasa.
Baca Juga: Mengenal Personal Branding Dan Cara Meningkatkannya
Tetapi, pastikan hal tersebut masih dalam batas wajar dan memang sesuai kenyataan.
Pastikan kamu menyusun motivasi bekerjamu sesuai dengan lowongan dan perusahaan yang kamu lamar. Hal ini berkaitan dengan motivasi karir dalam jawabanmu. Jika kamu ingin melamar posisi digital marketing, pastikan motivasi terbesar kamu berkaitan dengan bidang digital marketing, misalnya kamu menyukai persinggungan antara pemasaran dan teknologi.
Kamu umumnya tidak akan mendapatkan waktu yang cukup untuk bercerita panjang lebar tentang motivasi dalam melamar pekerjaan. Oleh karena itu, kamu bisa menonjolkan hal-hal spesifik dalam jawabanmu.
Misalkan, kamu bisa membagikan pengalamanmu dalam melakukan sebuah hal dan bagaimana hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan.
Salah satu hal yang sering dilupakan oleh orang yang baru mulai melamar pekerjaan adalah mempelajari visi dan misi perusahaan. Mempelajari kedua hal tersebut dan mengaitkannya dengan motivasi melamar kerja dapat memperbesar kesempatan kamu diterima.
Selain tampak siap untuk kerja di perusahaan tersebut, kamu juga akan dinilai detil karena memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan yang kamu lamar.
Kamu bisa berkata apapun tentang motivasi dalam bekerjamu. Tetapi, jika tidak ada bukti, maka perusahaan akan mempertanyakan hal tersebut. Ini lah kenapa kamu harus selalu jujur dalam menjawab motivasi dalam bekerja. Karena, jika kamu asal berbicara tanpa bisa memberikan bukti, kamu hanya akan membuat dirimu mencurigakan di mata perusahaan.
Motivasi erat kaitannya dengan pengembangan diri dalam bekerja. Jadi sebaiknya, kita memilih jenis motivasi yang tepat agar kualitas dan keterampilan semakin meningkat. Inilah mengapa, selain 6 jenis motivasi dalam bekerja di atas kita juga perlu motivasi lain yaitu pendidikan agar bisa menjadi versi yang lebih baik.
Pendidikan pun tidak harus pendidikan formal seperti kuliah. Kamu bisa memanfaatkan kursus singkat seperti yang ditawarkan oleh GreatNusa. Dengan mengikuti kursus semacam ini kita akan senantiasa termotivasi untuk bekerja dan mengembangkan diri.
Kursus yang ditawarkan GreatNusa cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau minat. Jadi kita bisa bebas memilih bidang yang diinginkan dan berkesempatan memiliki keterampilan baru yang bermanfaat. Bagaimana, menarik bukan?
Nah, itulah ulasan tentang beberapa jenis motivasi dalam bekerja. Kembali lagi, apapun motivasinya, pastikan kita memiliki skill memadai dengan mengikuti salah satu kursus yang diselenggarakan oleh GreatNusa. Semoga bermanfaat.